Jumat, 10 Oktober 2014

bab 4 Partisipasi anggota pada koperasi (Ria Dwijayanti 2EB05)



Nama : Ria Dwijayanti
Npm: 27213547
Kelas: 2EB05

ARTIKEL PARTISIPASI ANGGOTA PADA KOPERASI

1.      Pengertian Partisipasi
Partisipasi diambil dari bahasa asing participation, yang artinya mengikutsertakan pihak lain dalam mencapai tujuan. Istilah partisipasi dikembangkan untuk menyatakan atau menunjukkan peran serta seseorang atau sekelompok orang dalam aktivitas tertentu.

Partisipasi terdiri atas, Pertama, Partisipasi dapat dipaksakan (forced) dan dapat pula sukarela (voluntary).
Kedua, partisipasi dapat formal dan dapat pula informal.
Ketiga, partisipasi bisa bersifat langsung dan bisa bersifat tidak langsung.
Keempat, partisipasi pada koperasi dapat berupa partisipasi kontributif dan dapat pula berupa partisipasi insentif.

Antara partisipasi kontributif dengan partisipasi insentif terdapat hubungan yang sangat erat.
a.      Dalam rangka membiayai pertumbuhan koperasi, kontribusi keuangan baik yang berupa simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela maupun yang berasal dari usaha sendiri para anggota (partisipasi kontribusi keuangan) sangan diperlukan.
b.      Setelah dana yang terkumpul tersebut digunakan oleh perusahaan koperasi, proses pengambilan keputusan mengenai penetapan tujuan dan kebijaksaan serta proses pengawasan jalannya perusahaan koperasi harus melibatkan anggota karena anggota sebagai pemilik perusahaan koperasi (partisipasi kontribustif anggota dalam pengambilan keputusan).
c.       Tetapi untuk mendukung pertumbuhan koperasi, anggota sebagai pelanggan/pemakai harus memanfaatkan setiap pelayanan yang diberi oleh koperasi ( partisipasi insentif).

2.     Arti Pentingnya Partisipasi
Partisipasi merupakan faktor yang paling penting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan suatu organisasi. Melalui partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan direalisasikan. Semua program yang harus dilaksanakan oleh manajemen perlu memperoleh dukungan dari semua unsur atau komponen yang ada dalam organisasi.
Dalam kehidupan koperasi, sukses tidaknya, berkembang tidaknya, bermanfaat tidaknya, dan maju mundurnya suatu koperasi akan sangat tergantung sekali pada peran partisipasi aktif dari para anggotanya, dimana Anggota = Pemilik = Pelanggan (seperti yang tergambar dalam segitiga Tri-Angle Identity of Cooperative).

3.     Cara Meningkatkan Partisipasi
a.       Meningkatkan manfaat keanggotaan
·         Menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh anggota
·         Meningkatkan harga pelayanan pada anggota
·         Menyediakan barang yang tidak tersedia di pasar bebas
·         dll
b.      Meningkatkan kontributif anggota dalam pengambilan keputusan
·         Menjelaskan tentang maksud, tujuan perencanaan dan keputusan yang akan  dikeluarkan
·         Meminta tanggapan dan saran tentang perencanaan dan keputusan yang akan dikeluarkan
·         Meminta informasi tentang segala sesuatu dari semua anggota dalam usaha membuat dan mengambil keputusan
c.       Meningkatkan partisipasi kontributif keuangan
·         Memperbesar peranan koperasi dalam usaha anggota
·         Memperbesar rate of return
·         Membangun dan meningkatkan kepercayaan anggota terhadap manajemen koperasi
 Ada berbagai macam cara untuk dapat meningkatkan partisipasi, yang diantaranya dengan menggunakan materi dan nonmateri.
a.      Menjelaskan Tentang Maksud Tujuan Perencaan dan Keputusan yang Dikeluarkan
b.      Meminta Tanggapan dan Saran Tentang perencanaan dan Keputusan yang Akan Dikeluarkan
c.       Meminta Informasi Tentang Segala Sesuatu Dari Semua Komponen Dalam Usaha Membuat Keputusan dan Mengambil Keputusan
d.      Memberikan Kesempatan yang Sama Kepada Semua Komponen atau Unsur yang Ada
e.      Meningkatkan Pendelegasian Wewenang

4.    Rangsangan Partisipasi
Insentif (peranmgsang) merupakan lawan dari kontribusi (sumbangan). Berbagai perangsang dan sumbangan itu akan dievaluasi oleh anggota sesuai dengan kebutuhan, kepentingan, dan tujuan (pribadi) yang dirasakannya sebagai subyektif.

Menurut Hanel (1989) insentif dan kontribusi anggota perseorangan terhadap koperasi adalah sebagai berikut:
a.       Peningkatan pelayanan yang efisien
b.      Kontribusi keuangan anggota
c.       Partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan.
5.     Biaya Partisipasi
Biaya Partisipasi adalah biaya yang timbul sebagai dampak keikutsertaan anggota dalam pengelolaan koperasi. Biaya ini bukan hanya biaya penyelenggaraan rapat dan biaya perjalanan dalam rangka partisipasi, tetapi juga biaya oportunitas karena ada partisipasi. Biaya oportunitas adalah kesempatan melaksanakan proses produksi yang hilang karena adanya proses partisipasi.
Partisipasi yang paling berhasil adalah yang efisien (perhitungan selisih antara besar biaya partisipasi dengan manfaat yang ditimbulkan oleh partisipasi tersebut) dan efektif (tujuan yang hendak dicapai oleh partisipasi dapat terlaksana dengan baik). Efektifitas dan efisiensi koperasi pada dasarnya sangat ditentukan oleh ukuran koperasi, struktur keanggotaan dan fungsi koperasi.


6.    Model Kesesuaian Dalam Partisipasi
Menurut Ropke (1985), kualitas partisipasi tergantung pada interaksi tiga variabel yaitu:
a.       Para anggota
b.      Manajemen kperasi
c.       Program

Kesesuaian antara anggota dan program adalah adanya kesepakatan antara kebutuhan anggota dan keluaran program koperasi.

Kesesuaian antara manajemen dan anggota adalah jika anggota mempunyai kemampuan dan kemauan dalam mengemukakan hasrat kebutuhannya yang kemudian harus direfleksikan atau diterjemahkan dalam keputusan manajemen.

Kesesuaian antara program dan manajemen adalah tugas dari program harus sesuai dengan kemampuan manajemen untuk melaksanakan dan menyelesaikannya.

Jadi, efektivitas partisipasi koperasi merupakan fungsi dari tingkat kesesuaian antara anggota, manajemen dan program.

P= F (a, m, p)
Dimana: P  = partisipasi
               a  = anggota
               m = manajemen
               p  = program

Dengan demikian, partisipasi akan efektif bila:
a.       Manajemen mampu melaksanakan tugas dari program yang ditetapkan
b.      Keputusan program manajemen mencerminkan hasrat permintaan para anggota
c.       Hasrat permintaan anggota akan tercermin dalam keputusan program manajemen.




Penggunaan manajemen partisipasi tergantung dari:
a.       Waktu yang tersedia
b.      Kemauan anggota untuki berpartisipasi
c.       Sistem imbalan
d.      Sifat dari pekerjaan

Penyebab berkurang atau tidak adanya partisipasi dari sebagian anggota di antaranya:
a.       Pemilik modal paling banyak akan menentukan keputusan program usaha
b.      Partisipasi tidak lagi sesuai dengan prinsip koperasi (keanggotaan terbuka dan sukarela) dan prinsip manajemen (demokratis)
c.       Hasil/output program manajemen tidak sesuai dengan kebutuhan dan permintaan kebanyakan anggota
d.      Perusahaan koperasi lebih banyak berusaha dengan pihak luar/non-anggota.

Dengan alasan-alasan tersebut, menurut Yuyun Wirasasmita (1991), untuk memperbaiki partisipasi anggota agar efektif adalah di antaranya:
a.       perlunya kebijakan untuk mengurangi kompleksitas organisasi dan manajemen dengan menerapkan teknologi manajemen tepat guna
b.      perlunya bantuan eksternal audit untuk beberapa koperasi yang belum mampu membayar
c.       perlunya mengembangkan sistem audit internal untuk evaluasi sendiri
d.      audit eksternal harus meliputi audit tentang pelaksanaan prinsip-prinsip koperasi, rencana koperasi tentang promosi anggota dan laporan pelaksanaan serta hasil promosi anggota
e.       perlunya desentralisasi dalam koperasi


Daftar Pustaka
Hendar dan Kusnadi, Ekonomi Koperasi, Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI,1999.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar