Nama : Ria
Dwijayanti
Npm: 27213547
Kelas: 2EB05
ARTIKEL ORGANISASI KOPERASI DALAM
SISTEM PASAR
1.
Kekuatan dan Kelemahan Koperasi Dalam Sistem Pasar
- Koperasi sebagai bagian dari sistem pasar secara keseluruhan, Koperasi akan bersaing perusahan-perusahaan lain yang bukan Koperasi.
- Untuk memenangkan persaingan Koperasi harus mempunyai kemampuan bersaing di pasar
- Strategi dan kebijaksanaan yang biasa dilakukan oleh banyak perusahaan nonKoperasi harus digunakan oleh Koperasi agar mampu meraih target pasar yang dikehendaki.
- Koperasi harus mampu menggunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki, mampu mencari peluang yang dapat meningkatkan pertumbuhan, memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada dan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dalam tubuh Koperasi.
- Koperasi merupakan organisasi yang dimiliki oleh para anggota, sehingga dapat memanfaatkan kekuatannya yang berkaitan dengan :
1) Economies od
Scale (adanya pembelian yang banyak)
2) Bagaining
position di pasar (kekuatan dalam penawaran produk)
3) Kemampuan
dalam menghadapi ketidakpastian (uncertainly), adanya internal market dan
eksternal market, risiko ditanggung bersama.
4) Pemanfaatan
inter-linkade market dan transaction cost sebagai akibat self control dan self
management
- Kelemahan-kelemahan Koperasi berdasarkan prinsip-prinsip, yaitu:
1) Prinsip
keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela, ini akan melemahkan permodalan dalam
jangka panjang
2) Perinsip
kontrol secara demokratis
3) Prinsip
pembagian sisa hasil usaha berdasarkan jasa anggota
4) Prinsip
bunga yang terbatas atas modal
- Hal-hal yang dapat dilakukan oleh Koperasi untuk
memperkecil tingkat kelemahan yang ada :
1) Koperasi dapat
membatasi jumlah anggota asal pembatasan
itu tidak artifisial (pembatasan yang dibuat-buat).
2) Koperasi dapat
memberikan preferensi tertentu terhadap jumlah modal yang dimasukkan oleh para
anggota.
3) Bunga modal
yang terbatas adalah bungan yang wajar; artinya bunga yang dipasar.
4) Pemasukan
modal pada Koperasi merupakan jasa, semakin
besar modal yang dimasukkan
semakin besar jasanya.
- Kriteria yang digunakan dalam teori ekonomi Koperasi adalah identitas, anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.
- Koperasi dapat dibentuk tanpa harus terpaku atau terkendala dengan prinsip-prinsip Koperasi.
2.
Koperasi Dalam Rantai Tata Niaga
·
Pedagang
·
Produsen
·
Konsumen
ALTERNATIF PILIHAN
- PRODUSEN MEMPUNYAI 3 (TIGA) ALTERNATIF PILIHAN :
1) Menjual
langsung ke konsumen
2) Menjual
langsung ke pedagang
3) Menjual
langsung ke Koperasi
- KONSUMEN MEMPUNYAI 3 (TIGA) ALTERNATIF PILIHAN :
1) Membeli dari
produsen secara langsung
2) Mengontrak
dari pedagang
3) Membeli dari
Koperasi
- APABILA PRODUSEN MEMBUTUHKAN BEBERAPA INPUT, ADA 4 (EMPAT) ALTERNATIF PILIHAN
1) Menyediakan
input olehnya sendiri
2) Membeli input
dari produsen input
3) Mengontrak
dengan pedagang input
4) Berdagang
dengan sebuah Koperasi
3.
Sasaran Integrasi Vertikal Melalui Koperasi
v RA SUPRIYONO
(1985) integrasi vertikal merupakan salah satu strategi alternatif dalam
masyarakat memperluas lingkup kegiatannya dengan melaksanakan integrasi ke
belakang (hulu-backward) atau ke depan (hilir-forward).
v Integrasi ke
belakang bertujuan membantu kelancaran atas kemanfaatan sumber-sumber bahan
mentah dan dengan demikian dapat meminimumkan risiko kekurangan bahan mentah
serta menjamin biaya bahan yang rendah, sehingga perusahaan memiliki keuntungan
strategi dibandingkan dengan para pesaingnya.
v Integrasi ke
depan bertujuan sebagai jalan keluar untuk menjamin kelancaran penjualan produk
atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
v Porter (1996),
integrasi vertikal merupakan kombinasi dari proses-proses produksi, distribusi,
dan atau proses ekonomi lainnya yang secara teknologi berbeda dalam batas-batas
satu perusahaan tunggal.
v MANFAAT INTEGRASI VERTIKAL :
1) Penghematan atau
penekanan biaya dalam produksi
2) Penghematan atau
penekanan biaya dalam penjualan
3) Penghematan atau
penekanan biaya dalam pembelian
4) Penghematan atau
penekanan biaya transaksi untuk transaksi-transaksi pasar
5) Pengendalian bersama dan
bidang-bidang lainnya
- jika pasar lebih efisien dalam arti mempunyai biaya relatif lebih rendah dari memanfaatkan pelayanan melalui integrasi vertikal, maka pasa yang akan dipilih, jika integrasi vertikal lebih efisien daripada kegiatan transaksi di pasar, maka integrasi vertikal yang akan dipilih.
- Menurut Ima Suwandi (1985) ada tiga bentuk integrasi vertikal di Indonesia :
1) Bentuk Federasi (federated)
2) Bentuk pemusatan
(centralized)
3) Bentuk campuran
4.
Sikap Terhadap Kebijakan Harga Koperasi
Bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi
yang begitu dominan, maka setiap harga yang akan ditetapkan koperasi harus
dibedakan antara harga untuk anggota dengan harga untuk nonanggota. Hal ini
yang membedakan kebijakan harga di koperasi dengan perusahaan lain.
Segmen pasar dalam koperasi terbagi dua, yaitu
anggota dan bukan anggota, sedangkan perusahaan nonoperasi adalah masyarakat
umum yang tidak punya kaitan kepemilikan
dengan perusahaan tersebut.
Bila anggota tersebut dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan tentang harga, maka koperasi tidak dapat menentukan harga
paa saat keuntungan maksimum.
Daftar Pustaka
Hendar dan Kusnadi, Ekonomi Koperasi, Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI,1999.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar