Nama : Ria
Dwijayanti
Npm: 27213547
Kelas: 2EB05
ARTIKEL KOPERASI DALAM EKONOMI MIKRO
1.
Pengertian Pasar Persaingan Sempurna
pasar persaingan
sempurna merupakan bentuk pasar yang paling sesuai atau tepat untuk digunakan
dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Sebab, dalam pasar persaingan sempurna
terdapat banyak manfaat yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan di dalam
membuat suatu analisis perencanaan serta mempunyai kemampuan dalam
mengalokasikan sumber daya secara optimal.
struktur
pasar ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Terdiri atas banyak
penjual dan pembeli, sehingga seorang penjual hanya mampu menawarkan barang yang relatif sedikit
dibanding dengan barang yang ada di pasar sehingga baik penjual maupun pembeli
tidak dapat mempengaruhi harga, harga akan ditentukan oleh mekanisme permintaan
dan penawaran di pasar.
b.
Barang yang
diperjualbelikan bersifat homogen, artinya barang yang satu dengan barang yang
lainnya dapat saling menyubstitusi secara sempurna.
c. Masing-masing penjual mempunyai kebebasan untuk keluar atau masuk ke dalam
pasar.
d. Mobilitas
faktor produksi berjalan secara sempurna, dan
e.
Pembeli dan
penjual mempunyai informasi yang lengkap tentang pasar, struktur harga dan
kualitas barang.
Koperasi Dalam Pasar Persaingan Sempurna. Suatu pasar
disebut bersaing sempurna jika terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga
tidak ada satu pun dari mereka dapat mempengaruhi harga yang berlaku; barang
dan jasa yang dijual di pasar adalah homogen; terdapat mobilitas sumber daya
yang sempurna; setiap produsen maupun konsumen mempunyai kebebasan untuk
keluar-masuk pasar; setiap produsen maupun konsumen mempunyai informasi yang
sempurna tentang keadaan pasar meliputi perubahan harga, kuantitas dan kualitas
barang dan informasi lainnya; tidak ada biaya atau manfaat eksternal
berhubungan dengan barang dan jasa yang dijual di pasar.
2.
Analisis Jangka Pendek
Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendeknya sehingga
produsen tidak dapat mengubah input tetapnya. Dalam jangka pendek, ada input
tetap dan input variabel. Sehingga biaya yang diperhitungkan dalam analisis
keuntungan perusahaan, juga terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang
dalam kapasitas tertentu tidak mengalami perubahan, sedangkan biaya variabel
adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan volume produksi.
perlu adanya tambahan
dua (2) asumsi sebagai berikut:
1. Anggota-anggota
potensial suatu koperasi punya jalan masuk ke pasar, berintegrasi dengan pasar
tersebut dan berada dalam kandungan berbagai rantai tata niaga.
2. Sistem pasar
kompetitif bekerja tanpa masalah kegagalan pasar. Berapapun produk yang dijual
akan laku pada tingkat harga pasar yang berlaku. Sistem pasar bekerja dengan
biaya sama dengan nol.
Berdasarkan tambahan
asumsi tersebut akan dianalisis 3 kasus jangka pendek dalam hal hubungannya
dengan kemampuan manajerial dalam mengelola koperasi dibanding dengan para
pesaingnya. Karena harga suatu koperasi dalam pasar persaingan sempurna
ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran di pasar, maka persaingan
antar perusahaan (termasuk koperasi) terutama pada masalah biaya (ditunjukkan
pada kurva biaya).
1.
Kasus Koperasi
Dengan Kemampuan yang Sama
Dalam kompetisi
sempurna,suatu koperasi tidak mempunyai pengaruh dalam mengendalikan harga.
Kurva permintaan yang dihadapi koperasi akan bersifat “elastis sempurna”
(horizontal), artinya koperasi dapat menjual produknya berapapun tanpa
mempengaruhi harga jual. Dengan mengikuti peraturan penetapan harga AC=MR=P=D,
maka perbedaan satu-satunya antara koperasi dengan perusahaan (penjual)
nonkoperasi adalah bahwa koperasi dapat menetapkan jumlah yang lebih banyak
pada tingkat harga yang sama. Karena itu dalam jangka pendek,tidak akan
terdapat keunggulan bagi anggota dibanding dengan membeli di pasar bebas.
2.
Kasus Koperasi
Dengan Kemampuan Lebih Rendah
Pada pasar persaingan
sempurna, koperasi dengan kemampuan yang lebih rendah berarti :
a. Kurva biaya
rata-ratanya berada di atas harga jual, atau
b. Biaya yang dikeluarkan
koperasi lebih tinggi daripada biaya pasarnya.
Dalam kondisi seperti
ini tidak akan mampu untuk bersaing kendatipun koperasi dapat beroperasi dengan
menderita kerugian. Sepanjang koperasi masih mampu menutup biaya variabel,
koperasi masih dapat melaksanakan kegiatannya, dengan harapan dalam waktu
panjang koperasi dapat menghapus kerugian tersebut. Tetapi, kondisi ini akan
menyulitkan koperasi karena koperasi harus bersaing dengan perusahaan
nonkoperasi yang telah bekerja secara efisien.
Mengingat koperasi
tidak dapat menaikkan harga di atas harga pasar (P1), koperasi itu menghadapi
kerugian yang harus diatasi oleh para anggota atau oleh bantuan dari luar.
Kebanyakan koperasi yang mengalami nasib seperti itu adalah koperasi yang berada
pada fase permulaan, dalam hal ini boleh jadi manajemen belum berpengalaman
atau manajemen yang baik sulit untuk ditarik.
Dalam jangka pendek
koperasi berkemampuan rendah dapat hidup terus selama menghindari memproduksi
dengan menderita kerugian. Koperasi akan mampu menjual produk yang homogen pada
harga pasar (P1) sebagaimana perusahaan nonkoperasi menjualnya. Penjualan hanya
dapat dilakukan sampai dengan ouput Q1, lebih dari itu koperasi akan menderita
kerugian.
3.
Kasus Koperasi
Dengan Kemampuan yang Lebih Tinggi
Suatu koperasi dengan
tingkat kompetitif yang lebih tinggi dapat memproduksi output dengan biaya yang
lebih rendah daripada pesaingnya. Bila koperasi menetapkan harga sesuai dengan
prinsip maksimasi profit, keuntungan yang dapat diraih oleh koperasi akan lebih
besar dibanding dengan perusahaan pesaingnya karena ia dapat menjual lebih
banyak pada tingkat harga yang sama dengan harga pesaingnya. Tetapi seperti
yang dijelaskan sebelumnya situasi seperti ini sulit untuk distabilkan dan keunggulan
koperasi akan dierosi oleh waktu.
3.
Analisis Jangka Panjang
Dalam ekonomi mikro, jangka panjang diartikan sebagai jangka waktu yang
cukup panjang, sehingga perusahaan (termasuk koperasi) dapat mengubah input
tetapnya. Jadi, dalam jangka panjang semua input adalah variabel. Dalam
menganalisis penampilan komparatif koperasi pada pasar persaingan sempurna
dalam jangka panjang, akan dibedakan lagi kasus-kasus kemampuan koperasi yang
sama, lebih rendah atau lebih tinggi daripada pesaingnya.
1.
Kasus Koperasi
Dengan Kemampuan yang Sama.
Dalam jangka panjang
keseimbangan suatu perusahaan dicapai pada saat LRAC=MC=P=AR. Jadi, di pasar
persaingan sempurna, kondisi “equilibrium”
jangka panjang dicapai pada saat kondisi ini berlaku pula pada koperasi yang
mempunyai kemampuan sama dengan pesaingnya.
2.
Kasus Koperasi
Dengan Kemampuan Lebih Rendah
Dalam hal koperasi
memiliki kemampuan yang lebih rendah dalam jangka pendek dengan biaya rata-rata
yang lebih besar daripada biaya rata-rata pesaing, maka koperasi dalam jangka
panjang yang mempunyai biaya rata-rata lebih besar daripada biaya rata-rata
pesaing tidak akan berhasil hidup terus. Harga pasar akan tetap menyinggung
kurva biaya rata-rata jangka panjang di titik minimum. Karena koperasi hanya
pemain kecil dalam pasar, maka dalam jangka panjang pun ia tidak akan mampu
mempengaruhi harga. Koperasi tidak dapat meminta anggotanya suatu harga yang
lebih tinggi daripada saingannya. Dengan biaya (cost) yang lebih tinggi, koperasi akan menderita kerugian.
3.
Kasus Koperasi
Dengan Kemampuan Tinggi
Suatu koperasi dengan
kemampuan manajerial lebih tinggi dapat menyingkirkan sainganya dalam
pengertian ganda :
a. Dapat menyediakan
barang dengan harga lebih rendah, dan
b. Dapat memberikan
keuntungan kepada para anggotanya bila koperasi menjual dengan harga pasar.
Daftar Pustaka
Hendar dan Kusnadi, Ekonomi Koperasi, Jakarta: Lembaga
Penerbit FE-UI,1999.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar