Jumat, 10 Oktober 2014

bab 6 artikel koperasi dalam pasar persaingan monopolistik (Ria Dwijayanti 2EB05) (



Nama : Ria Dwijayanti
Npm: 27213547
Kelas: 2EB05

ARTIKEL KOPERASI DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

1.      Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik (monopolistic competition) dapat diartikan sebagai pasar monopoli yang bersaing. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa, pasar suatu produk dikatakan berada keadaan persaingan monopolistik apabila dalam pasar tersebut terdapat ciri-ciri persaingan dan ciri monopoli. Hal ini disebabkan produk-produk yang dijual dipasar tidaklah homogen, tetapi masing-masing mempunyai daya subsitusinya satu sama lain. Pengusaha dan konsumen produk tertentu sama-sama bersaing, tetapi persaingan tersebut tidak sempurna karna produk yang dihasilkan tidak sama dalam banyak hal.

Chamberlin (Hendar dan Kusnadi, 1999) mengatakan bahwa kurva permintaan tidak hanya ditentukan oleh kebijakan penentuan harga oleh produsen, tetapi juga oleh produsen, tetapi juga oleh penampilan (style) dari barang itu sendiri, pelayanan (service) produsen dan juga kegiatan iklan (advertensi). Dengan demikian permintaan menggambarkan jumlah barang yang diminta konsumen untuk sifat produk tertentu, jenis pelayanan tertentu yang ditawarkan dengan kebijakan yang tertentu pula. Jadi posisi kurva permintaan akan bergeser bila :
a.      Ada perubahan dalam penampilan (style) produk, pelayanan penjualan dan strategi pemasaran ;
b.      Produsen pesaing mengubah tingkat harga jual, jumlah output, pelayanan penjualan dan kebijakan pemasarannya ; dan
c.       Selera,  penghasilan, harga atau kebijakan penjualan produsen lain berubah.

2.     Analisis Jangka Pendek
Karena dalam persaingan monopolistik setiap penjual adalah monopolis kecil, maka kurva permintaannya tidak elastis sempurna, seperti pada pasar persaingan sempurna. Perusahaan (penjual) mempunyai kekuasaan menetapkan harga, tetapi tidak sebanyak seperti perilaku penjual monopolis yang mempunyai kurva permintaan yang ber-slope ke bawah lebih curam. Semakin banyak jumlah penjual dan semakin kecil diferensinya produk semakin lebih elastis kurva permintaan individual yang dihadapi oleh masing-masing penjual.

a.      Kasus Koperasi Dengan Kemampuan Sama
Jika koperasi dengan kemampuan sama memasuki pasar persaingan monopolistik maka kurva biayanya di anggap sama dengan kurva biaya pesaingnya.
b.      Kasus Koperasi dengan Kemampuan Lebih Rendah
Jika kemampuan koperasi lebih rendah daripada pesaingnya, koperasi masih mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada anggotanya, sepanjang biaya rata-rata (AC) memotong kurva permintaaan individual pada titik yang lebih rendah daripada harga-harga yang diinginkannya.

3.     Analisis Jangka Panjang
a.      Kasus Koperasi Dengan Kemampuan Sama
Dalam jangka panjang koperasi dengan kemampuan sama yang bergerak di pasar persaingan monopolistik tidak akan mempunyai keunggulan bersaing dengan perusahaan pesaingnya.
b.      Kasus Koperasi Dengan Kemampuan rendah
Kasus koperasi dengan kemampuan rendah dalam pasar persaingan monopolistik sangat sulit diperiksa (sulit dijelaskan).


4.    Kesimpulan
Dibanding dengan pasar persaingan sempurna, koperasi dalam persaingan monopolistik punya paling sedikit keunggulan penampilan jangka pendek, jika kesenjangan kemampuan tidak terlampau besar.


Daftar Pustaka
Hendar dan Kusnadi, Ekonomi Koperasi, Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI,1999.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar